Terpantau Stabil Lagi, Harga Bitcoin Diprediksi Naik ke US$135.000 di Kuartal III 2025
Harga bitcoin terus menunjukkan kekuatan teknikal meski pasar mengalami periode ketidakpastian dalam beberapa waktu terakhir di Minggu (15/6).
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (16/6), setelah berhasil melakukan retest pada level breakout, struktur harga bitcoin tetap terjaga, memunculkan optimisme di kalangan analis terhadap potensi kenaikan signifikan pada kuartal ketiga (Q3) 2025.
Baca Juga: Philippe Laffont: Volatilitas Bitcoin Menurun, Kini Layak Masuk Portofolio Investasi
Menurut Influencer Kripto, Cas Abbe struktur harga bitcoin saat ini sangat mirip dengan pola breakout pada kuartal IV 2024. Saat itu nitcoin melonjak hampir 50% setelah membentuk pola serupa.
Abbé memproyeksikan kenaikan ke kisaran US$130.000–US$135.000. Menurutnya hal ini merupakan skenario yang masuk akal meski kapitalisasi pasar kini lebih besar dan pergerakan setajam itu mungkin tak terulang.
"Breakout dan retest adalah bagian umum dari perilaku pasar dalam tren yang kuat," ujarnya.
I don't understand why people are bearish on $BTC.
— Cas Abbé (@cas_abbe) June 15, 2025
It had a breakout, pumped a bit and now retested its breakout level.
The exact same thing happened in Q4 2024, and BTC pumped 50% after that.
Now the MCap is bigger, so I'm not expecting a 50% pump in 2-3 months.
IMO, BTC to… pic.twitter.com/pxbeqWEzyl
Adapun Crypto Titans mencatat bahwa grafik harian nitcoin menunjukkan polabullish flag, yaitu pola lanjutan klasik yang biasanya terjadi setelah lonjakan harga.
Dalam pola ini, harga mengalami konsolidasi dalam jangka pendek sebelum melanjutkan tren naiknya. Exponential Moving Average(EMA) saat ini juga disebut memberikan dukungan teknis kuat.
Harga yang tetap berada dalam pola flag tersebut menunjukkan bahwa pembeli masih aktif mempertahankan level penting, dan selama struktur tetap utuh dan moving averagetidak ditembus, peluang breakouttetap terbuka dalam waktu dekat.
Baca Juga: Bitcoin Ternyata Jadi Cara Rusia Danai Operasi Spionase di Eropa
Dari sisi makroekonomi, analis menyoroti bahwa peningkatan likuiditas global secara historis seringkali menjadi pemicu lonjakan harga bitcoin. Kombinasi antara sinyal teknikal dan faktor makro memberikan konfirmasi tambahan bahwa pasar mungkin sedang bersiap untuk fase kenaikan berikutnya.
(责任编辑:焦点)
- Pembekalan Menteri dan Wamen di Akmil Magelang, Istana: Tak Usah Takut, Bukan Ospek atau Militerisme
- Rayakan Hari Lahir Bung Karno, Hasto Kristiyanto Sebut Kondisi Indonesia Masih Jauh Dari Cita
- Perkumpulan Dokter Jamu: Madu & Kunyit Redakan Gangguan Lambung
- KAI Ubah Pola Operasional Sejumlah Perjalanan Kereta Api Per 1 Juli 2024
- Prabowo Minta Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Diundang ke Kertanegara
- 10 Kota di Dunia dengan Pajak Turis Termahal, Ada Rp700 Ribu per Malam
- PKS Ungkit Wacana Duet Anies
- Ahmad Sahroni Ungkap Besaran Sumbangan Pilpres ke Partai di Sidang SYL
- Kopi Lelet Pandawa UMKM Binaan SIG Berhasil Tembus Pasar Nasional, Omzet Capai Rp30 Juta per Hari
- 7 Makanan Enak Ini Wajib Dikonsumsi saat Masuk Usia 50
- Terbaik di 2025, Ini Warna Cat Ruang Tamu agar Terlihat Mewah
- Perkumpulan Dokter Jamu: Madu & Kunyit Redakan Gangguan Lambung
- Perkuat Modal, Emiten Perhotelan BUVA Berencana Right Issue 3,6 Miliar Saham
- 10 Juta Gen Z Nganggur, Apa Solusi dari Pemerintah?
- Anang Sugiana Siap Bongkar Aktor di Korupsi e
- Direstui OJK, Tim Likuidasi Langsung Geruduk Kantor Pusat Wanaartha Life, tapi Dilarang Masuk
- Putri Tanjung: Saatnya Perempuan Indonesia Bersinar di Panggung Global
- Caleg DPRK Partai PKS Sempat Buron Selama 3 Minggu, Sabu 70 Kilogram Jadi Barang Bukti
- Titik Balik AQUA dari Tak Laku dan Hampir Bangkrut hingga Sukses Menguasai Pasar AMDK di Indonesia
- Ahmad Sahroni Ungkap Besaran Sumbangan Pilpres ke Partai di Sidang SYL