Maskapai Minta Maaf Usai Penumpang Trauma Duduk di Sebelah Mayat
时间:2025-06-03 11:42:49 出处:探索阅读(143)
Maskapai Qatar Airways meminta maaf setelah awak kabin mendudukkan penumpang yang baru saja meninggal di sebelah pasangan suami istri Australia saat dalam penerbanganjarak jauh dari Melbourne.
Mitchell Ring dan Jennifer Colin adalah pasangan asal Australia yang terbang dari Melbourne ketika seorang penumpang lainnya meninggal di tengah penerbangan. Identitas perempuan itu dan penyebab kematiannya belum terungkap.
Ring mengatakan kepada acara TV Australia A Current Affairbahwa awak kabin awalnya ingin memindahkan jenazah penumpang ke kelas bisnis, tetapi kesulitan untuk mengangkut perempuan itu ke lorong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Kemudian mereka menempatkan wanita itu di kursi yang saya duduki." Wanita itu ditutupi tetapi situasi itu masih membuat pasangan itu trauma. Mereka sekarang berada di Venesia tetapi berharap mendengar kabar dari maskapai penerbangan: "Mereka memiliki kewajiban untuk menjaga pelanggan dan staf mereka, kami harus dihubungi untuk memastikan, apakah Anda memerlukan dukungan, apakah Anda memerlukan konseling."
Dalam pernyataan kepada Stuff, juru bicara Qatar Airways mengatakan: "Pertama dan terutama, pikiran kami tertuju pada keluarga penumpang yang meninggal dunia dalam penerbangan kami.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan atau tekanan yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini, dan sedang dalam proses menghubungi penumpang sesuai dengan kebijakan dan prosedur kami."
[Gambas:Instagram]
Pasangan itu telah memesan tiket melalui Qantas dan maskapai Australia itu juga mengatakan akan menghubungi mereka. "Ms Colin memesan tiket melalui Qantas dan bepergian dengan Qatar Airways, sesama maskapai Oneworld Alliance," kata juru bicara kepada A Current Affair.
"Proses penanganan insiden di dalam pesawat seperti ini dikelola oleh maskapai yang mengoperasikannya, yang dalam kasus ini adalah Qatar Airways," lanjutnya.
Sangat jarang seorang penumpang meninggal di tengah penerbangan. Maskapai menangani situasi ini secara berbeda, tetapi sebagian besar akan mencoba mencari baris kosong untuk menempatkan orang tersebut. Asosiasi Transportasi Udara Internasional memiliki pedoman tentang situasi ini.
"Pindahkan orang tersebut ke kursi, jika tersedia, kursi dengan sedikit penumpang lain di dekatnya. Jika pesawat penuh, kembalikan orang tersebut ke kursinya sendiri, atau atas kebijakan kru, ke area lain yang tidak menghalangi lorong atau pintu keluar. Berhati-hatilah saat memindahkan orang tersebut dan waspadai kesulitan situasi tersebut bagi rekan dan yang melihatnya," bunyi pedoman tentang situasi ada penumpang meninggal di pesawat.
Singapore Airlines pernah memasang "lemari mayat" di armada Airbus A340-500-nya untuk berjaga-jaga jika terjadi kematian di tengah penerbangan, tetapi kabarnya tidak pernah diperlukan. Model pesawat khusus itu tidak lagi digunakan oleh maskapai tersebut.
Sebuah studi oleh New England Journal of Medicinemeneliti 11.920 keadaan darurat medis dalam penerbangan dari 1 Januari 2008 hingga 31 Oktober 2010 pada lima maskapai penerbangan domestik dan internasional AS.
Dalam studi itu, ditemukan bahwa hanya 0,3% dari kasus tersebut yang mengakibatkan kematian. Penelitian menunjukkan ada satu keadaan darurat medis dalam penerbangan per 604 penerbangan.
(wiw)猜你喜欢
- Orang Demokrat ke Anies: Nies, Gegara Kamu Warga Jakarta Stress..
- Alasan Kenapa Harus Aktifkan Mode Pesawat dalam Penerbangan
- Diiringi Musik Gamelan, Prabowo Bertemu PM Ibrahim di Rumah Tangsi Malaysia
- Tingkatkan Produktifitas Masyarakat Pengepul Barang Bekas, UTA’45 Jakarta Sumbang Alat Press Kaleng
- Indonesia Jalin Kerja Sama Diplomatik Bidang Pertanian dengan Korea Selatan
- Cuma Ada 3 Orang yang Tak Butuh Paspor buat Keliling Dunia
- 7 Manfaat Sinar Matahari Pagi, Tak Sekadar Baik untuk Tulang
- 6 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Tulang, Bukan Cuma Perlu Kalsium
- Buat Warga Jogyakarta di Jabodetabek, Yuk Dukung Sultan HB II Jadi Pahlawan Nasional