Penguin Antartika 'Jalan
Seekor penguinkaisar yang menggemaskan tiba-tiba muncul di sebuah pantai di Australia. Ia melakukan perjalanan panjang ribuan kilometer dari rumahnya di Antartika. Warga setempat pun gempar.
Melansir CNN, berdasarkan pernyataan Keanekaragaman Hayati, Konservasi, dan Atraksi Australia (DBCA), penguin itu tiba di Pantai Ocean di Denmark, Australia Barat, pada Jumat (1/11).
Seorang juru bicara menggambarkan kondisi penguin tersebut seperti kekurangan gizi. Kini, penguin tersebut telah menjalani perawatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Seorang peneliti di University of Western Australia Belinda Cannell mengatakan kepada ABC News bahwa ini adalah pertama kalinya penguin kaisar pergi jauh dari tempat asalnya di kutub.
Ia mengatakan bahwa penguin tersebut mungkin mengikuti arus (laut) utara dari Antartika.
"Mereka cenderung mengikuti arus tertentu, di sana mereka akan menemukan banyak jenis makanan yang berbeda," kata Cannell.
"Jadi mungkin arus tersebut cenderung bergerak sedikit lebih jauh ke utara menuju Australia daripada biasanya," tambahnya.
Peselancar lokal Aaron Fowler mengaku melihat penguin lucu tersebut muncul dari laut.
"Binatang itu sangat besar, jauh lebih besar dari burung laut dan kami bertanya-tanya, 'apa benda itu yang keluar dari air?' Dan ekornya mencuat seperti bebek," ceritanya.
Aaron melanjutkan, "Ia berdiri di tengah ombak dan berjalan mendekati kami, seekor penguin kaisar yang tingginya mungkin sekitar 1 meter, dan ia sama sekali tidak malu."
"Ia mencoba meluncur dengan perutnya, mengira itu salju, saya kira. Lalu menelungkupkan wajahnya di pasir dan berdiri serta menyingkirkan semua pasir."
![]() |
Penguin kaisar adalah yang tertinggi dan terberat dari ke-18 spesies penguin lainnya. Berat mereka dapat mencapai 88 pon (40 kilogram) dan tingginya mencapai 45 inci (1,1 meter).
Mereka hanya bisa ditemukan di alam liar di Antartika. Tapi, kini populasi mereka kian terancam oleh krisis iklim. Penguin kaisar sendiri bergantung pada es di laut untuk membentuk koloni, menghindari predator di lautan dan mencari makan.
Namun, seiring meningkatnya suhu Bumi akibat emisi gas rumah kaca dan karbon dioksida, es laut terancam menghilang.
(aur/asr)-
Tak Melulu Pakai Garam, Ini 3 Cara Mengusir Lintah dari RumahBukan di Bandung, tapi Kereta di Kota Milan Italia Lewat PasteurFOTO: Ratusan Lampion Hiasi Langit TaiwanAlasan Memberi dan Menerima 'Serangan Fajar' Disebut Haram10 Bandara Paling 'Instagramable', Kuala Lumpur Kalahkan ChangiYakin Kalahkan Gerindra, Cak Imin: Kita Bisa Nomor 1 di Pemilu 20245 Feng Shui Rumah yang Tidak Baik, Bikin Sial di Tahun Naga KayuAlasan Memberi dan Menerima 'Serangan Fajar' Disebut HaramKantongi Restu, Medco Energi (MEDC) Bagikan Dividen US$63,29 Juta untuk Tahun Buku 2024Beras Mahal dan Langka, Ini 5 Makanan Sumber Karbohidrat Selain Nasi
下一篇:Kala Pria Bicara Vasektomi yang Tak Pernah Jadi Opsi
- ·Polisi Tangkap Residivis yang Ngaku Jadi Kapolsek
- ·VIDEO: Dilakukan Eks PM Belanda, Apa Itu Eutanasia?
- ·FOTO: Kala Kaleng Bekas Disulap Jadi Busana di Brasil
- ·3 Kelompok Orang yang Paling berisiko Terkena Kanker Sarkoma
- ·Libur Sekolah Ramadan Tetap Belajar di Rumah, Ini Penjelasan Wamendikdasmen untuk Siswa non
- ·Jamwas Diminta Selidiki Dugaan Perintangan Penyidikan Kasus Korupsi Zarof Ricar
- ·Studi Temukan Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin
- ·3 Resep Sayur Bening Sederhana, Enak dan Menyehatkan
- ·Museum Nasional Indonesia Buka Kembali, Berapa Kini Harga Tiketnya?
- ·3 Resep Sayur Bening Sederhana, Enak dan Menyehatkan
- ·Hari Internasional Memerangi Bullying, Kemeja Pink Jadi Tanda Dukungan
- ·Dongkrak Energi Bersih, Menteri ESDM Tekankan Pentingnya Komitmen Laksanakan RUPTL
- ·Alasan Gerindra Dukung Pencalonan Kembali Prabowo untuk Pilpres 2029
- ·5 Cara Mencegah Bullying di Sekolah, Wajib Libatkan Orang Tua
- ·Bullying di Binus School Serpong, Kenali 7 Tanda Anak Jadi Korban
- ·Viral di TikTok, MRT Singapura Lewat Stasiun Kranji tapi Bukan Bekasi
- ·Bikin Nyaman, Tapi Tidur Bersama Hewan Juga Bisa Bahaya
- ·5 Cara Mencegah Bullying di Sekolah, Wajib Libatkan Orang Tua
- ·Jamwas Diminta Selidiki Dugaan Perintangan Penyidikan Kasus Korupsi Zarof Ricar
- ·Jaksa KPK Dalami Nama Kontak Sri Rekeji Hastomo dari Staf Hasto Kristiyanto
- ·Aduh! Kemendiktisaintek Pastikan Tukin Dosen 2020
- ·Dongkrak Energi Bersih, Menteri ESDM Tekankan Pentingnya Komitmen Laksanakan RUPTL
- ·Thailand, Singapura, Malaysia Dibanjiri Turis China Saat Imlek, RI?
- ·2 Jalur Pendakian Gunung Semeru dan Rute yang Dilewati
- ·Alasan Gerindra Dukung Pencalonan Kembali Prabowo untuk Pilpres 2029
- ·3 Kelompok Orang yang Paling berisiko Terkena Kanker Sarkoma
- ·Warga Jakarta Hati
- ·WNI Sering Ditolak Masuk Thailand, KBRI Bangkok Bikin Imbauan
- ·Hari Internasional Memerangi Bullying, Kemeja Pink Jadi Tanda Dukungan
- ·Rektor UI Tetapkan Prof. Yulianti, PhD sebagai Dekan FEB UI 2025
- ·PDIP Ungkap Alasan Partainya Pecat Effendi Simbolon Gegara Komunikasi dan Bertemu Jokowi
- ·Viral di TikTok, MRT Singapura Lewat Stasiun Kranji tapi Bukan Bekasi
- ·Arti dan Mitos Rabu Pon, 'Hari Sakral' Jokowi
- ·FOTO: Sengketa Hidangan Ayam Mentega di India
- ·Dilengkapi Sistem Keamanan Canggih, DCI Indonesia Resmikan Gedung Data Center Kedelapan di Cibitung
- ·Libur Nataru, Kemenhub Catat 8,3 Juta Lebih Orang Bepergian dengan Angkutan Umum