KPPU Panggil Sejumalh Perusahaan terkait Dugaan Pelanggaran M&A

[知识] 时间:2025-05-22 12:46:04 来源:quickq网页版入口 作者:百科 点击:79次
Warta Ekonomi,quickq加速器官网知乎 Jakarta -

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan memanggil sejumalh perusahaan dari sektor pertambangan, agribisnis, dan konstruksi yang diduga melanggar ketentuan persaingan usaha, khususnya terkait merger and acquisition(M&A).

Komisioner KPPU, Guntur Saragih menyatakan, panggilan (hearing) ini guna memastikan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan terkait M&A. Seperti diketahui, Indonesia menganut rezim post-merger notification, yang artinya perusahaan yang terlibat dalam transaksi M&A diwajibkan melapor ke KPPU, 30 hari setelah M&A dilakukan.

KPPU Panggil Sejumalh Perusahaan terkait Dugaan Pelanggaran M&A

KPPU Panggil Sejumalh Perusahaan terkait Dugaan Pelanggaran M&A

Baca Juga: Tahun Ini, Apple Harus Lakukan M&A Besar-Besaran, Benarkah?

KPPU Panggil Sejumalh Perusahaan terkait Dugaan Pelanggaran M&A

Berdasarkan dokumen internal yang diperoleh perusahaan PaRR dan Acuris, ada sekitar 12 kasus transaksi M&A yang baru dilaporkan ke KPPU setahun lebih setelah transaksi. Produsen batu bara Ctra Prima Sejati (CPS) misalnya, baru melapor kepada KPPU lima tahun setelah transaksi diselesaikan. CPS mengakuisisi tiga perusahaan (Mitra Bisnis Harvest, Buana Minera Harvest, dan MBH Mining Harvest) pada 2013 lalu senilai total Rp1,2 triliun.

KPPU Panggil Sejumalh Perusahaan terkait Dugaan Pelanggaran M&A

Hal yang sama dilakukan perusahaan BUMN, Wijaya Karya Beton yang mengakuisisi Citra Lautan Teduh senilai Rp23,5 miliar pada 2014 lalu, juga baru melapor 4,5 tahun setelah menyelesaikan transaksi tersebut.

"KPPU belum memutuskan apakah akan membatalkan transaksi-transaksi M&A tersebut. Namun tidak mungkin hal tersebut dilakukan jika nanti transaksi tersebut terbukti terindikasi mempraktikkan antikompetisi atau kompetisi tidak sehat, misalnya praktik monopoli," kata dia kepada PaPR.

(责任编辑:探索)

相关内容
精彩推荐
热门点击
友情链接