Lebih Sehat Mana, BAB Jongkok atau Duduk?
时间:2025-06-03 04:09:09 出处:焦点阅读(143)
Daftar Isi
- Kenapa harus jongkok?quickq手机版下载
- Bagaimana dengan toilet duduk?
- Mana yang sebaiknya dipilih?
Bentuk toiletmemang bermacam-macam, ada yang duduk ada juga yang jongkok. Tapi sebenarnya, lebih sehatmana, BAB jongkok atau duduk?
Buang air besar (BAB) adalah aktivitas biologis yang kerap dianggap sepele, seolah tak butuh perhatian lebih selama selesai dengan lancar. Padahal, bagaimana cara kita BAB, termasuk posisi tubuh saat melakukannya, dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, terutama sistem pencernaan.
Dua posisi umum yang digunakan masyarakat dunia adalah posisi duduk, yang lazim ditemukan pada toilet modern, dan jongkok, yang masih banyak digunakan di negara-negara Asia termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dalam konteks ini, perbedaan posisi bukan hanya soal kenyamanan atau budaya, tetapi juga menyangkut efektivitas dan potensi risiko jangka panjang terhadap kesehatan, seperti sembelit, wasir, hingga gangguan di area rektum.
Kenapa harus jongkok?
Posisi jongkok menciptakan sudut sekitar 35 derajat antara rektum dan anus, yang menjadikan jalur pengeluaran feses lebih lurus dan terbuka. Ini memungkinkan proses buang air besar menjadi lebih cepat, tidak perlu mengejan terlalu keras, dan membantu mengosongkan usus dengan lebih sempurna.
Beberapa manfaat posisi jongkok saat BAB:
• Mengurangi tekanan dalam perut, sehingga mencegah naiknya tekanan darah atau ketegangan otot perut yang berlebihan.
• Mencegah sembelit dan wasir, karena mengejan yang terlalu keras (sering terjadi saat BAB dengan posisi duduk) adalah faktor utama penyebab kondisi tersebut.
• Mengoptimalkan relaksasi otot puborektalis, otot yang menjaga rektum tetap tertutup. Dalam posisi jongkok, otot ini lebih rileks, sehingga proses BAB menjadi lebih mudah.
Bagaimana dengan toilet duduk?
Meski toilet duduk menawarkan kenyamanan, terutama bagi lansia atau mereka dengan keterbatasan gerak, dari sisi fisiologis, posisi duduk justru menyebabkan rektum tertekuk. Akibatnya, pengeluaran feses membutuhkan tenaga lebih besar dan waktu lebih lama.
Semua hal ini bisa meningkatkan risiko sembelit, peradangan, bahkan wasir pada sebagian orang. Namun bukan berarti toilet duduk sepenuhnya buruk.
Bagi mereka yang terbiasa menggunakan toilet duduk, ada solusi sederhana yang bisa diterapkan: menggunakan bangku kecil di bawah kaki saat duduk di toilet. Posisi kaki yang sedikit terangkat bisa membantu tubuh meniru sudut posisi jongkok, sehingga manfaatnya tetap bisa dirasakan.
Mana yang sebaiknya dipilih?
Secara umum, jika tidak ada kendala fisik, posisi jongkok lebih disarankan dari sudut pandang kesehatan pencernaan. Namun, keputusan tetap bergantung pada kondisi individu dan kenyamanan masing-masing. Hal paling penting adalah memastikan BAB rutin, lancar, dan tidak menimbulkan rasa sakit atau ketegangan berlebih.
[Gambas:Video CNN]
上一篇: Editor Metro TV Dibunuh, Pacar Menyesal Tak Turuti Permintaan Ini
下一篇: Gedung Putih Sebut Pekan Ini Bisa Jadi Penentu Kelanjutan Perang Dagang China
猜你喜欢
- Puji Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati, Menhub Sebut Banyak Filosofi
- Dishub DKI: Rute Transjabodetabek Bakal Ditambah dari Pusat Kota Tangerang dan Tangsel
- Oknum TNI Diduga Bunuh Wanita Muda di Sorong Papua, Koarmada III: Tak Ada Toleransi!
- Pemprov DKI Mau Bangun Dermaga Baru di PIK, DPRD Minta Masyarakat Kepualauan Seribu Dilibatkan
- Nah Lho, Kantornya Anies Disatroni KPK, Ada Apa Ini???
- Dishub DKI Sebut Penumpang Arus Balik di Jakarta Naik 129 Persen, Pendatang Baru Membludak?
- Kado Hardiknas! Pelajar dan Mahasiswa di Jakarta dapat Kesempatan Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
- Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo
- Pencernaan Bisa Ambyar, Jangan Makan Semangka dengan 3 Makanan Ini