时间:2025-06-10 01:31:53 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Hubungan Indonesia dan China baru-baru ini semakin diperkuat melalui penand quickq会员
Hubungan Indonesia dan China baru-baru ini semakin diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman baru dari Beijing dan Jakarta. Hal ini dinilai sebagai strategi penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional serta mengurangi ketergantungan terhadap dolar dari Amerika Serikat.
EBC Financial Group (EBC) Chief Executive Officer (CEO) David Barret menyebut bahwa kesepakatan ini menandai pergeseran strategis dalam hubungan antarnegara pasar berkembang, khususnya dari Indonesia dan China. Menurutnya pihaknya, langkah ini menjadi manuver strategis yang dilakukan oleh Jakarta.
Baca Juga: Penjualan Mobil di China Meningkat 1 Juta Unit Gara-Gara Pemberian Subsidi untuk Mobil NEV
“Ini bukan sekadar pemotongan biaya transaksi, ini adalah kalibrasi ulang basis keuangan dari Indonesia,” ujar Barrett, dilansir Minggu (8/6).
Barrett menyoroti salah satu nota kesepahaman kerja sama yang ditekan keduanya, yakni terkait mata uang lokal (LCS). Menurutnya, Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China (PBOC) tengah mencoba mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Perjanjian ini membuka keuntungan strategis utama seperti perlindungan perdagangan melalui penghilangan biaya konversi dolar bagi eksportir dari Indonesia.
Indonesia juga kini memiliki fleksibilitas moneter, dengan pemanfaatan cadangan devisa sebesar 5,3% dalam Yuan. Hal ini dapat mendukung pelonggaran suku bunga tanpa mengguncang nilai tukar Rupiah.
Adapun Indonesia juga kini memiliki akses pembiayaan dari Bank Pembangunan Baru (NDB). Hal tersebut mendukung proyek infrastruktur prioritas nasional yang menjadi target dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
“Dengan mengaktifkan arus perdagangan dan investasi berbasis yuan, bank sentral membangun lindung nilai terhadap guncangan kebijakan dari Federal Reserve," ujar Barrett.
Langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari arus strategis menuju integrasi ekonomi regional, khususnya di Asia Tenggara. China–ASEAN Free Trade Area (CAFTA) 3.0 bisa saja diperbaharui untukmemperluas kerja sama dalam sektor ekonomi digital dan hijau — dua bidang krusial dalam rantai pasok global yang lebih tahan terhadap krisis.
Barrett juga menyebut meski tidak secara eksplisit menyebutkan wacana “pasca-dolar”, ia melihat adanya gerakan penyusul cetak biru diversifikasi moneter melalui perluasan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi internasional dalam kerja sama dari Indonesia dan China.
Baca Juga: Delegasi Dagang Trump dan China Bertemu di London, Pasar Global Menanti Hasilnya
“Mata uang lokal (LCS) bukan sekadar kerja sama teknis, tapi jalan baru bagi negara berkembang untuk keluar dari ketergantungan pada satu mata uang global,” tutur Barrett.
'Pak Polisi Tuh Diketawain Sama Tersangka yang Kemarin Belaga Lemes Pakai Kursi Roda'2025-06-10 01:20
Penyidikan Ferrari Tabrak 5 Mobil2025-06-10 01:15
Tips Melamar Kerja di McDonald's Indonesia Terbaru, Begini Langkah2025-06-10 01:12
FOTO: Gaya Futuristik Koleksi Louis Vuitton di Paris Fashion Week2025-06-10 00:51
HP Penumpang Hilang, Garuda Indonesia Bebastugaskan Awak Kabin2025-06-10 00:41
VIDEO: Freddy Osborne, Pemenang Kompetisi Anjing 'Crufts' Termuda2025-06-10 00:04
Jadwal Lengkap Kereta Cepat Whoosh dan Feeder dari Stasiun Padalarang2025-06-09 23:55
Perdagangan RI2025-06-09 23:48
Situasi Papua Belum Aman, Polri Perpanjang Satgas Damai Cartenz Hingga Desember 20242025-06-09 23:37
Tekan Angka Gangguan Mata, Dinkes Surabaya Gandeng Klinik Mata Swasta2025-06-09 23:15
Waspada! Gunung Anak Krakatau Semakin Aktif 5 Kali Erupsi, Gemuruh Terdengar Hingga di Pulau Sebesi2025-06-10 01:28
Menjaga Harmoni Perbedaan, Termasuk Saat Ada yang Pindah Agama2025-06-10 01:08
Faktor Munculnya Kerawanan Pemilu 2024 Diungkap Bawaslu2025-06-10 00:54
Gelar Soeper Run 2025, KA Unsoed Kumpulkan Dana Beasiswa untuk Mahasiswa Kurang Mampu2025-06-10 00:17
Gunung Dukono di Maluku Utara Meletus, Kawah Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 2.600 Meter2025-06-10 00:09
Kejati Terima Berkas Kasus Penghinaan Presiden2025-06-10 00:06
Perdagangan RI2025-06-09 23:21
Kemenkes Ungkap Sunat Perempuan Masih Marak Terjadi di Indonesia2025-06-09 23:09
Pekerja dan Petani Tembakau Desak Moratorium Kenaikan Cukai Tiga Tahun2025-06-09 23:07
Gelar Soeper Run 2025, KA Unsoed Kumpulkan Dana Beasiswa untuk Mahasiswa Kurang Mampu2025-06-09 23:00