Dari Bekasi ke Tokyo, UMKM Diary Unggul Lewat Strategi Digital
Di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang melumpuhkan banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), brand perawatan tubuh lokal Diaryjustru lahir sebagai respons terhadap krisis. Diluncurkan pada 2022, Diary merupakan inisiatif Rudianto untuk menyelamatkan bisnis sekaligus mempertahankan tenaga kerja di masa sulit.
“Kita harus bertahan. Bikin satu produk saja bisa butuh waktu satu tahun,” ujar Rudianto, pendiri Diary, dalam wawancara bersama Warta Ekonomi, Rabu (21/5).
Bermula dari riset pasar mendalam dan peluncuran produk terbatas, Diary mulai menapaki pasar digital secara agresif pada akhir 2024. Strategi yang dilakukan tim cukup sederhana: fokus pada periklanan digital, partisipasi aktif dalam kampanye besar Shopee, serta optimalisasi program affiliate marketing.
Baca Juga: Kemendag-Astra Internasional Sinergi Bangun Kapasitas UMKM Tembus Pasar Global
“Strategi yang paling pertama itu iklan. Sangat efektif bisa meningkatkan penjualan sampai 50%,” kata Angeline Lam, Marketing Manager Diary. Ia juga menyoroti kontribusi kampanye besar seperti Double Datedan Big Ramadhan Saleyang mendongkrak eksposur brand secara signifikan.
Menurut Angeline, strategi affiliate juga memberi dampak besar. Dengan dukungan Shopee, Diary mampu menembus ambang 10% komisi dan menerima insentif 5% tambahan dari platform tersebut. Produk Hair Perfumemereka bahkan menjadi nomor satu di kategori haircareShopee dalam waktu singkat.
Namun, Angeline tak menampik bahwa pasar perawatan tubuh kini memasuki fase hiperkompetitif. Ia menyebut industri ini sebagai Black Sea, dipenuhi pemain besar dan investor asing. Meski begitu, Diary menegaskan posisi dengan menawarkan produk berkualitas dengan harga terjangkau, diproduksi oleh PT Sarana Inter Cosindo, pabrik maklon lokal di Bekasi.
Baca Juga: Menteri Maman Ajak Industri Waralaba Perkuat Ragam Bisnis UMKM
Tak hanya sukses di dalam negeri, Diary juga telah merambah pasar ekspor ke Vietnam, Myanmar, Singapura, dan Jepang. Rudianto menilai keberhasilan masuk ke Jepang—dengan standar regulasi ketat—sebagai validasi kualitas produk mereka.
“Kalau bisa masuk Jepang, artinya kualitas kita sudah diakui. Itu jadi kunci untuk menembus pasar lain,” ujarnya.
Meskipun penjualan offline masih mendominasi, pertumbuhan signifikan Diary di platform digital menunjukkan bahwa UMKM lokal bisa bersaing secara global jika mampu beradaptasi dengan cepat dan memanfaatkan teknologi.
“Platform digital seperti Shopee membuat semuanya lebih mudah diakses tanpa harus buka toko fisik,” tambah Angeline.
(责任编辑:综合)
- Gagal SNBP 2025? Ini 8 Daftar Seleksi Masuk PTN Lainnya yang Masih Dibuka, Camaba Gak Perlu Cemas
- Bawa Pulang Pasir dari Pantai Ini BIsa Didenda Rp52 Juta
- Lewat PNM Mengajar, 3.000 Siswa SMK di Seluruh Indonesia Terinspirasi Jadi Wirausaha Muda
- 如何申请世界一流美术艺术学院?
- 北京大兴国际机场迎来首飞,实力告诉你建筑黑科技有多厉害!
- 想考日本大学美术专业?你一定要知道这些?
- Turis di Thailand Ditangkap Gegara Kasih Bintang 1 ke Restoran
- Catat, Begini Cara Hitung Upah Lembur saat Libur Idul Fitri, Kemnaker: Ada Dua Metode
- VIDEO: Apa Zakat Fitrah yang Terbaik, Uang atau Makanan Pokok?
- Sosok Wanita Berinisial J Pemicu Penganiayaan Mahasiswa Medan oleh Anak Penjabat Polda Sumut
- 一个艺术生出国留学需要花多少钱?
- 汽车设计大学专业全球排名,这六所院校不可错过!
- Satpol PP Diajak Terlibat Penanganan TBC, Ini Kata Menkes BGS
- Banyak Investor Mentereng jadi Pemegang Saham PGAS, Begini Kata Analis