Hari Bumi 2025, 8 dari 10 Orang Indonesia Peduli Perubahan Iklim
JAKARTA,quickq下载ios DISWAY.ID– Momen peringatan Hari Bumi 2025, semangat masyarakat Indonesia dalam menghadapi krisis iklim patut diapresiasi.
Dalam laporan terbaru bertajuk Ipsos People and Climate Change 2025, terungkap bahwa 8 dari 10 orang Indonesia menunjukkan kepedulian tinggi terhadap perubahan iklim dan mendesak tindakan nyata untuk mengatasinya.
Survei global yang melibatkan 23.745 responden dari 32 negara ini menyebut bahwa 81% masyarakat Indonesia percaya jika tidak bertindak sekarang, maka mereka akan mengecewakan generasi mendatang.
Angka ini menempatkan Indonesia di posisi kedua tertinggi secara global, hanya kalah tipis dari Filipina (82%).
BACA JUGA:Bangga! Indonesia Masuk Daftar Pemenang Climate Hack 2024, Peduli Isu Perubahan Iklim Lintas Negara
Tak hanya dalam hal kepedulian individu, dorongan terhadap peran negara juga sangat kuat.
Masih dari laporan Ipsos, sebanyak 81% warga Indonesia meyakini pemerintah harus mengambil peran lebih besar dalam penanganan perubahan iklim.
Persentase ini jauh di atas rata-rata global yang hanya 62%, sekaligus menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.
Menariknya, 60% masyarakat juga percaya bahwa pemerintah Indonesia memiliki strategi yang cukup jelas untuk menangani krisis iklim bersama masyarakat dan pelaku usaha.
Angka ini menunjukkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah—hampir dua kali lipat dari rata-rata global.
Namun, optimisme ini tetap diselimuti kewaspadaan. Sekitar 38% responden Indonesia mengkhawatirkan bahwa pembatasan bahan bakar fosil bisa merugikan perekonomian global lebih besar dibanding dampak iklim itu sendiri, lebih tinggi dari rata-rata global (27%).
Selain itu, 36% khawatir transisi energi bersih dapat meningkatkan pemadaman listrik—sentimen ini banyak datang dari generasi muda, terutama Gen Z.
BACA JUGA:Pemerintah Mulai Perdagangkan Karbon Secara Global untuk Cegah Perubahan Iklim, Caranya?
Kendaraan Listrik Dipandang Lebih Ramah Lingkungan
Di sisi lain, pandangan terhadap solusi energi bersih terlihat lebih positif. Hanya 26% orang Indonesia yang beranggapan bahwa mobil listrik sama buruknya dengan kendaraan berbahan bakar bensin atau solar, lebih rendah dibandingkan rata-rata global sebesar 34%.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:热点)
- Tarif Trump Picu Kekhawatiran PHK, Asosiasi Tekstil Minta Perlindungan
- Malam Tahun Baru, TransJakarta Tambah Armada dan Perpanjang Jam Operasional 5 Rute
- Holywings Dinilai Keterlaluan, Muhaimin: Jangan Berhenti di Staf, Usut Sampai Manajemen!
- Razman Arif: Kau Hotman Paling Cuap
- KPPU Panggil Sejumalh Perusahaan terkait Dugaan Pelanggaran M&A
- Periode Idul Fitri 2024: Terjadi 277 Gempa, 33 Titik Tanah Longsor, Gunung Ruang Berstatus Awas
- Impor Timah China dari RI Meledak, Ternyata Gegara Ini!
- Gagal Merger dengan Honda, Nissan Ditarik Toyota?
- Cegah PMK, Kementan Gelontorkan 4 Juta Vaksin Jelang Idulfitri
- Turis AS Ditangkap Usai Ukir Huruf di Gerbang Kayu Kuil Kuno di Jepang
- Cerita CEO Nissan Tentang Mantan CEO Sebelumnya yang Jor
- Total Penerima Manfaat Capai 2,9 Juta Jiwa di Tahun 2022, Dompet Dhuafa Dinilai Efektif dan Inovatif
- Rizal Ramli: Jangan Cuma BLBI, Kasus Century Dibukalah Terang Benderang!
- Sumur Resapan Buatan Anies Makan Korban Lagi, Kali Ini Truk Molen Terperosok
- 出国留学艺术设计,你需要注意这四个方面!
- Kunjungi BNPB, Heru Budi Disarankan Desain Gedung Pemerintahan Tahan Gempa 7 SR
- Geledah Gedung DPRD DKI Jakarta, KPK Bawa Tujuh Koper Barang Bukti
- Keyakinan Anies Baswedan Soal Formula E Nggak Main
- 平面设计留学读研可以选择哪些院校?
- Total Penerima Manfaat Capai 2,9 Juta Jiwa di Tahun 2022, Dompet Dhuafa Dinilai Efektif dan Inovatif