Skrining Hipotiroid pada Bayi Baru Lahir Penting untuk Cegah IQ Rendah
时间:2025-06-03 10:30:47 出处:时尚阅读(143)
Bayibaru lahir dianjurkan untuk skrining hipotiroid kongenital. Ahli jelaskan alasannya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pediatri Internasional Aman Bhakti Pulungan menekankan pentingnya skrining pada bayi baru lahir. Aman berkata dengan skrining, orang tua bisa mendeteksi apa anak mengalami hipotiroid kongenital.
Hipotiroid kongenital yang tidak segera ditangani membuat perkembangan otak lambat dan IQ rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Aman berkata, hormon ini sangat penting untuk menghantar sinyal pada jaringan saraf.
"[Misal] saya ngomong sekarang, [kekurangan hormon tiroid membuat] ada tenggang waktu didengar oleh dia (anak). Jantung melemah, anemia, gerakan tidak bisa refleks cepat tapi seperti robot. Ini burden," imbuhnya.
Senada dengan Aman, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menuturkan skrining pada bayi baru lahir sangat penting. Tak hanya pada bayi baru lahir, skrining juga penting pada kelompok yang berisiko.
Dia berkata, kasus gangguan tiroid, terutama hipotiroid, kerap tidak menunjukkan gejala. Selain itu, terdapat studi yang menemukan dalam populasi ada 50 persen yang memiliki benjolan di tiroid.
"Walau benjolan tiroid itu jinak, ada 5-10 persen ganas. Studi lain, studi pada kadaver atau mayat, ada benjolan meski sebagian besar jinak," imbuhnya.
(els/asr)上一篇: Ketum PPP Ditangkap KPK, Ini Lokasinya
下一篇: Alasan Kementerian Pertahanan Beli 12 Pesawat Tempur Mirage 2000
猜你喜欢
- KPU Sebut Jawa Barat, Aceh dan Riau jadi Provinsi Terbanyak Menerima Bakal Calon DPD
- Anies Baswedan Cuek Tak Dapat Dukungan Golkar: Gak Kejutan!
- Bertemu Hampir 5 Jam, Ini Isi Pembicaraan Surya Paloh dan Prabowo Subianto
- Terapi Stem Cell Bisa Obati Berbagai Penyakit Kronis, Apa Saja?
- Wow, Duit Sitaan KPK di Ruang Menteri Agama Banyak Benar
- 英美艺术留学有和区别?
- 7 Kebiasaan yang Bisa Turunkan Hormon Kortisol, Bye
- Apa Penyebab Perempuan Lebih Sering Migrain daripada Laki
- Mentan Laporkan Swasembada Beras Lebih Cepat dari Target Presiden