Deteksi Kanker Usus dengan Virtual Colonoscopy, Nyaman dan Cepat
Mengonsumsi makanan pedas, asam, manis, serta daging berlemak secara berulang, ditambah dengan gaya hidup yang minim aktivitas, menciptakan pola hidup yang berisiko bagi kesehatan.
Gaya hidup seperti ini, tanpa disadari dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, salah satunya adalah kanker usus besar. Kanker usus besar atau kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang terjadi pada usus besar dan rektum.
Bahkan, saat ini kasus kanker usus besar tak hanya terjadi di usia 45 tahun ke atas, melainkan sudah banyak ditemui di usia muda, berkat gaya hidup yang tak sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dasar itu, United States Preventive Services Task Force (USPSTF) telah menurunkan usia ideal skrining kanker kolorektal menjadi 45 tahun. Itu artinya, semua orang dengan risiko kanker kolorektal perlu melakukan skrining mulai usia 45 tahun bahkan lebih muda jika memiliki faktor risiko.
Dokter Spesialis Bedah Digestif (Pencernaan) di Mayapada Hospital Bandung Dr. dr. Reno Rudiman, MSc, Sp.B Subsp. BD (K), FICS, FCSI mengatakan, deteksi dini merupakan kunci utama untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
"Sayangnya banyak orang menunda atau menghindari skrining kanker usus besar karena dianggap tidak nyaman dan memalukan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker usus besar," katanya dalam keterangan resmi dikutip Selasa (29/10).
Menurutnya, salah satu metode yang efektif untuk kanker usus besaradalah kolonoskopi, yaitu pemeriksaan usus besar dengan alat endoskopi. Alat ini berbentuk seperti selang dengan kamera di ujungnya yang dimasukkan ke dalam usus besar melalui lubang dubur.
Pemeriksaan ini, kata dia, paling sensitif untuk mendeteksi adanya kelainan, seperti polip atau benjolan kecil pada usus besar.
"Kolonoskopi adalah gold standard untuk pemeriksaan skrining dan diagnostik kanker usus besar karena kemampuannya untuk melihat seluruh usus besar dan mendeteksi serta menghilangkan polip selama prosedur yang sama berlangsung. Ini tes yang paling cocok bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar," kata dr. Reno.
Namun, metode kolonoskopi konvensional ini dirasa tidak nyaman bagi banyak orang. Oleh karena itu, saat ini sudah ada alternatif skrining yang lebih nyaman yaitu Virtual Colonoscopy yang dapat dilakukan di Gastrohepatology Center Mayapada Hospital.
Dokter Spesialis Bedah Digestif (Pencernaan) di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Rofi Yuldi Saunar, Sp.B, KBD menyampaikan, Virtual Colonoscopy menjadi salah satu solusi alternatif yang lebih nyaman dan aman bagi pasien yang ingin melakukan deteksi dini kanker usus besar.
"Virtual Colonoscopy menggunakan sinar-X dosis rendah untuk membuat gambaran 3D dari bagian dalam usus besar dan rektum, sehingga dokter dapat melihat apakah ada polip, ulkus, atau kanker," kata dr. Rofi.
Menurutnya, proses pemeriksaan dengan virtual colonoscopy tidak lagi harus memasukkan selang ke dalam rektum, sehingga meminimalkan rasa tidak nyaman dan prosesnya kurang dari 30 menit.
Pasien, kata dia, hanya perlu mengonsumsi cairan barium untuk membersihkan usus, lalu berbaring di atas meja CT scanner selama beberapa menit.
Virtual colonoscopy juga telah direkomendasikan American Cancer Society (ACS) sebagai pemeriksaan deteksi dini kanker usus besar yang dimulai dari usia 45 tahun dan rutin dilakukan 5 tahun sekali terutama bagi yang memiliki faktor risiko.
Apabila Anda merasa memiliki risiko tinggi terhadap kanker kolorektal, segeralah konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dini yang tepat. Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif untuk deteksi dini di Gastrohepatology Center, mulai dari skrining, diagnosa, hingga tindakan pembedahan.
Selain itu, layanan Gastrohepatology Center Mayapada Hospital didukung oleh tim dokter multidisiplin dengan fasilitas terkini yang menunjang tindakan mutakhir seperti Virtual Colonoscopy.
Kemudian, apabila ditemukan masalah kanker usus besar pada Anda, maka Oncology Center Mayapada Hospital adalah solusinya. Sebagai layanan unggulan khusus menangani berbagai kasus kanker, Oncology Center Mayapada Hospital memiliki layanan one-stop-service untuk tumor dan kanker.
Oncology Center didukung oleh Tumor Board yang mengacu pada standar protokol internasional yang aktif memberikan perawatan tepat dan mutakhir serta memiliki layanan Patient Navigator dengan tim dokter dan perawat yang mendampingi pasien selama perawatan kanker.
Oncology Center Mayapada Hospital juga terus berinovasi dan memberikan layanan medis seperti pusat-pusat layanan medis untuk kanker di luar negeri.
(inh)-
Jelajahi Bawah Laut 'Maldives van Java' di Pantai Brangsing BanyuwangiKenali Tanda Asam Urat Tinggi, Waspadai Gejalanya Sejak Diniucl建筑系本科申请条件解析Pesan Mendag Zulkifli Hasan Kepada Pelaku Jastip: Agar Taat Bayar PajakEks Dirut PT Nindya Karya Diperiksa KPK, Kasusnya?Filter Vape Sekali Pakai Jadi Musuh Bersama, NIXX Ambil TindakanApa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Sering Makan Makanan Pedas?Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Rombongan Pelajar Asal Depok Jadi KorbanArab Saudi Dikabarkan akan Batasi Usia Jamaah Haji 2025, Kemenag Tunggu Surat ResmiKoleksi BOSS x Beckham Dirilis, Padukan Nuansa Formal dan Kasual
下一篇:Banyak Pasutri Korea Ogah Bercinta, Dianggap Bukan Masalah Besar
- ·Bangketmolo Village, Destinasi Ekowisata dan Investasi Gaya Hidup Baru di Lombok
- ·PDIP Punya Banyak Kandidat Bacagub DKI, Siapa yang Paling Ideal?
- ·Diperiksa 10 Jam dalam Kasus Korupsi Timah, Sandra Dewi Diam Seribu Bahasa!
- ·FOTO: Berburu Makan Siang di Blok M saat Hari Kerja
- ·FOTO: Halloween di Kew Gardens London Siap Menakuti Pengunjung
- ·Bertemu dengan CEO Microsoft, Jokowi Tawarkan Pembangunan Pusat Riset di IKN atau Bali
- ·Lebih Sehat Mana, BAB Jongkok atau Duduk?
- ·Bertemu dengan CEO Microsoft, Jokowi Tawarkan Pembangunan Pusat Riset di IKN atau Bali
- ·Daihatsu Sigra Ringsek Tertemper KRL di Kertosono Madiun, KAI Ingatkan Soal Disiplin di Perlintasan
- ·ucl建筑系本科申请条件解析
- ·Timbulkan Rasa Cemburu, PMJ Keluarkan Aturan Polisi Tak Boleh Mengawal Moge
- ·Kontraksi Ekonomi Selama Pandemi, Anies Baswedan Bongkar Prioritas Anggaran
- ·Diperiksa KPK, Dirut Bank Bengkulu Dicecar 20 Pertanyaan
- ·Ada Ribuan Pasien Hemofilia Indonesia yang Diduga Belum Terdeteksi
- ·Kontraksi Ekonomi Selama Pandemi, Anies Baswedan Bongkar Prioritas Anggaran
- ·Anies Baswedan dan Keluarga Datangi Rumah Cak Imin, Hadiri Acara Halal Bihalal
- ·Harga Minyakita Naik Gopek Lagi, Stok Hampir Kosong
- ·Urung Maju Pilkada Jakarta 2024 Jalur Independen, Sudirman Said Mulai Dekati Partai Politik
- ·Ini 4 Jenis Teh Terbaik untuk Kesehatan Ginjal, Sudah Coba?
- ·Indonesia’s Growth is Real, Now Let’s Monetize It Through Tourism
- ·Perluas Jaringan Penerbangan ke Indonesia Timur, Pelita Air Buka Tiga Rute Baru
- ·Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Sering Makan Makanan Pedas?
- ·5 Ciri Rumah yang Lembap, Bukan Cuma Tembok Mengelupas
- ·FOTO: Menyulap Baju Bekas Jadi Barang yang Bermanfaat
- ·Gegara Corona 30 Acara di Jakarta Berpotensi Dibatalkan
- ·Kondisi Terkini Tersangka Mutilasi Ciamis, Mulai Bisa Diajak Bicara
- ·Sekjen DPR Belum Ditahan dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan, KPK: Tunggu Perhitungan Kerugian Negara
- ·DKI Jakarta Raih Penghargaan dari BNPB, Wakil Anies: Ini Hasil Kolaborasi Seluruh Warga Ibukota
- ·Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Rombongan Pelajar Asal Depok Jadi Korban
- ·ucl建筑系本科申请条件解析
- ·PDIP Hormati KPK Tetapkan Hasto Jadi Tersangka: Siapkan Langkah Hukum!
- ·Cara Membedakan Nyeri Pinggang Biasa dan Karena Penyakit Ginjal
- ·Kemenhub Klaim Telah Selesaikan 25 Proyek Strategis Nasional (PSN)
- ·Diperiksa 10 Jam dalam Kasus Korupsi Timah, Sandra Dewi Diam Seribu Bahasa!
- ·Ceroboh! Bisa Dipidana Kamu Anies
- ·Agar Perut Tidak Buncit, Coba Air Rebusan 3 Daun Ini