Cara Aman Minum Kopi Pahit untuk Penderita Asam Lambung
Daftar Isi
- 1. Pilih kopi dengan kadar asam rendah
- 2. Pilih dark roast untuk efek ringan di lambung
- 3. Tambahkan susu untuk menetralkan asam
- 4. Coba kopi cold brew
- 5. Sesuaikan dengan kondisi tubuh
Minum kopi kini bukan sekadar tren, tetapi sudah menjadi bagian dari rutinitas banyak orang. Apalagi, kopi juga dikenal mampu meningkatkan energi dan fokus, terutama di pagi hari.
Namun, bagi mereka yang memiliki lambung sensitif, konsumsi kopi bisa menjadi tantangan karena dapat memicu asam lambung yang meningkat.
Tapi jangan khawatir, penderita asam lambung sebenarnya tetap bisa menikmati kopi dengan aman, asalkan memilih jenis dan cara penyajian yang tepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Selain itu, durasi pemanggangan juga berpengaruh. Kopi dengan proses pemanggangan lebih lama biasanya lebih asam dan memiliki kandungan kafein lebih tinggi, yang bisa memperburuk kondisi lambung.
Jika memiliki lambung sensitif, disarankan memilih biji kopi Arabika yang lebih rendah kafein dibandingkan kopi Robusta. Kandungan kafein dalam Arabika sekitar 1,2 persen, jauh lebih rendah dibandingkan Robusta yang mencapai 2,2 persen.
2. Pilih dark roast untuk efek ringan di lambung
Biji kopi dengan level dark roast (panggang gelap) melalui proses pemanggangan pada suhu tinggi, sekitar 225 derajat Celcius. Hasilnya, kadar senyawa pemicu asam lambung seperti C5HTs dan CGAs lebih rendah dibandingkan kopi dengan tingkat pemanggangan medium. Hal ini membuat dark roast lebih bersahabat bagi lambung sensitif.
3. Tambahkan susu untuk menetralkan asam
Susu bisa menjadi tambahan yang membantu mengurangi efek kafein pada tubuh. Protein dalam susu mengikat asam klorogenik dalam kopi, sehingga mengurangi dampak buruknya bagi lambung.
Penelitian menunjukkan bahwa kopi dengan tambahan susu tidak meningkatkan risiko refluks asam, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh penderita maag atau asam lambung.
Lihat Juga :![]() |
4. Coba kopi cold brew
Metode menyeduh kopi cold brew menghasilkan kopi dengan kadar asam yang lebih rendah dibandingkan kopi yang diseduh dengan air panas. Rata-rata, pH kopi cold brew berada di angka 6,31, lebih tinggi dibandingkan kopi biasa yang memiliki pH sekitar 4,5-5.
Semakin rendah pH, semakin asam sifat zat tersebut. Oleh karena itu, kopi cold brew lebih aman bagi penderita lambung sensitif.
5. Sesuaikan dengan kondisi tubuh
Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap kopi. Beberapa bisa menikmati kopi tanpa masalah, sementara yang lain lebih sensitif terhadap efeknya. Oleh karena itu, penting mencoba berbagai jenis kopi dan metode penyajiannya untuk menemukan yang paling sesuai dengan kondisi lambung Anda.
[Gambas:Video CNN]
-
Anjing hingga Llama Kini Sambut Hangat Penumpang di Banyak BandaraJapto Klaim Sudah Berikan Semua Keterangan ke KPK, Termasuk Uang dan 11 Mobil yang DisitaMenko PMK Kucurkan Dana Rp1,4 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Bekasi香港大学建筑学排名世界第几?Dibuka 11 November, Intip Fasilitas dan Layanan Trans Medical CibuburUpayakan Penegakan Hukum di Indonesia, Apple Setuju Penuhi Komitmen Investasi KemenperinBCA Gandeng Manulife Luncurkan Reksa Dana Dolar, Targetkan Investor Jangka PendekDibuka 11 November, Intip Fasilitas dan Layanan Trans Medical CibuburHabib Bahar Siap Tanggung Jawab Pernyataan 'Jokowi Kayak Banci'Cirebon Gandeng KPK Terkait Batasan Gratifikasi
下一篇:Nah Lho Rumah DP Rp 0 Terendus Korupsi, Anies Bisa Tidur Nyenyak?
- ·Hubungan Memanas, Rusia Tanggapi Soal Tuduhan Serius Inggris
- ·Xiaomi Tegaskan Ogah Ikut
- ·Kalah Gugatan Soal ERP, Ini Tanggapan Anies Baswedan
- ·Hari Ini, Penyidik KPK Periksa Saksi Lain Perkara PLTU Riau
- ·Apa Benar Duduk Lama Jadi Salah Satu Penyebab Wasir?
- ·Habib Bahar Siap Tanggung Jawab Pernyataan 'Jokowi Kayak Banci'
- ·Politisi PDIP Ini Dipanggil Penyidik KPK
- ·Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli
- ·Polisi Tangkap Residivis yang Ngaku Jadi Kapolsek
- ·Gandeng UMKM, Panca Tobacco Luncurkan 22 Varian Rokok Murah
- ·Ini 3 Jenis Sedekah yang Pahalanya Paling Dahsyat dalam Islam
- ·Menko PMK Terus Monitor Perkembangan Banjir Jabodetabek: Hari ini Mulai Membaik
- ·ETF Ethereum Diserbu Investor, Siap Saingi Bitcoin?
- ·8 Tren Wisata Tahun 2025, JOMO Gantikan FOMO
- ·Ada Demo Tandingan Reuni 212, Begini Tindakan Polisi
- ·Kurator Sebut Akan Ada Investor Baru untuk Sritex, Ekonom Minta Pemerintah Perhatikan Hal Ini
- ·Ini Pentingnya Edukasi buat Hindari 'Hamil Kebo'
- ·Japto Klaim Sudah Berikan Semua Keterangan ke KPK, Termasuk Uang dan 11 Mobil yang Disita
- ·Polisi Tangkap Residivis yang Ngaku Jadi Kapolsek
- ·Penularan Corona di KRL Tinggi, Angker Nyantai: Ikhtiar Tetap, Doa Selamat Jangan Putus
- ·Deteksi Kanker Usus dengan Virtual Colonoscopy, Nyaman dan Cepat
- ·Viral Masak Mi Instan Direbus dengan Kemasannya, Awas Bahaya
- ·Banjir Bandang, Amankah Pergi Liburan ke Spanyol?
- ·Perusahaan Bisa Merevolusi Layanan Pelanggan Melalui AI Canggih
- ·BCA Gandeng Manulife Luncurkan Reksa Dana Dolar, Targetkan Investor Jangka Pendek
- ·Ini Alasan KPK Geledah Rumah Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil
- ·Hampir Semua Anak di Indonesia Kekurangan Kalsium dan Vitamin D
- ·Menag RI Jelaskan Alasan Waktu Awal Puasa di Indonesia Berbeda dengan Singapura dan Brunei
- ·Polisi Berhasil Tangkap 20 Napi yang Kabur dari Lapas
- ·Pemerintah Resmikan JK6, Pusat Data 36 MW untuk Dorong Transformasi Digital
- ·Anies Tegaskan Hampir Seluruh Wilayah Jakarta Ada Kasus Virus Corona
- ·Menteri Meutya Hadir di APT Tokyo 2025, Indonesia Inisiasi Poros Diplomasi Digital Asia
- ·Ini Alasan KPK Geledah Rumah Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil
- ·Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi
- ·2026 Permintaan Minyak Global dari AS Akan Anjlok Drastis
- ·Kadin Indonesia Resmi Kukuhkan Dewan Pengurus 2024