会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!!

Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!

时间:2025-06-12 14:33:16 来源:quickq网页版入口 作者:焦点 阅读:852次

JAKARTA,quickq官网下载安卓最新 DISWAY.ID --Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti buka suara, soal laporan Bank Dunia (World Bank) yang menyatakan ada 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia masuk dalam kategori miskin.

Menurutnya, perhitungan Bank Dunia dengan perhitungan lembaga BPS Indonesia berbeda.

Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!

Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!

Ia menjelaskan standar yang digunakan Bank Dunia dalam menentukan angka tersebut adalah garis kemiskinan untuk kategori negara berpendapatan menengah atas.

Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!

BACA JUGA:Mendikdasmen: Prabowo akan Umumkan Bantuan untuk Guru Honorer saat Hardiknas 2 Mei 2025

Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!

BACA JUGA:Jelang Deep Learning Diterapkan di Sekolah, 30 Guru Bakal Dilatih di Australia

“Yang digunakan standar oleh Bank Dunia dan memperoleh data 60,3 persen itu adalah dengan standar upper middle class yang USD6,85 per kapita PPP 2017,” kata Amalia kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025.

Sedangkan perhitungan yang dilakukan oleh Indonesia menggunakan standar paritas daya beli sebesar 2,15%.

Artinya Bank Dunia memiliki standar perhitungan angka daya kemiskinan yang berbeda dengan yang dilakukan oleh BPS.

"Artinya kita tidak bisa langsung mengonversi dengan nilai tukar saat ini karena itu adalah nilai tukar PPP Base-nya 2017. Makanya angka konversinya akan berbeda," sambungnya.

Oleh karena itu, dia menyimpulkan data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia harus dimaknai lebih bijak, sebab tidak ada kewajiban suatu negara menerapkan perhitungan yang dilakukan oleh Bank Dunia.

BACA JUGA:Menhan Sebut Ada 29 Rumah Sakit TNI Belum Terakreditasi

BACA JUGA:Bantah Narasi Liar, Andre Rosiade Sebut Rempang Eco City Masih PSN!

"Dengan demikian mari kita lebih bijak untuk memaknai dan memahami angka kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, karena itu bukanlah suatu keharusan kita menerapkan. Tetapi memang itu hanya sebagai referensi saja," tegas Amalia.

epala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti buka suara soal laporan

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Herwyn Dorong Jajaran Junjung Akutanbilitas dan Kredibilitas Saat Lapor LHKPN dan LHKAN
  • Gembok Dibuka, Saham NICL Kembali Diperdagangkan pada 26 Mei 2025
  • Dukung Program Perumahan, BTN Syariah Jajaki Kerja Sama Pembiayaan dengan IsDB
  • Jokowi Resmikan Stasiun Manggarai Tahap I, jadi Stasiun Kereta Paling Sibuk di Jakarta
  • Wali Kota Jakarta Pusat Arifin Bakal Sikat Habis Preman dan Parkir Liar, Berani?
  • Berkat Inovasi Pemasaran, Transjakarta Raih 5 Penghargaan BUMD Entrepreneurial Marketing Award 2025
  • Bukalapak Laporkan Pelaksanaan MESOP, Telisik Detailnya!
  • Wacana Libur Sekolah Saat Ramadan, Begini Kata Psikolog Anak
推荐内容
  • Totok Harap PTPS, PKD, dan Panwascam Percaya Diri Mengawasi Pemilihan 2024
  • BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem 28
  • 2025年摄影专业国外大学排名
  • Wow! KPK Duga Lukas Enembe Terima Suap Rp 10 Miliar
  • Interpelasi Formula E Stagnan Gegara Ulah 7 Fraksi Pendukung Anies, PDIP Uring
  • Susul Jambi dan Riau, Aceh Jadi Etape Baru Program TAMPAN PalmCo untuk Swasembada Pangan Nasional